Thursday, December 15, 2011

Bengkel Penulisan Skrip Drama Islami - Dari Karya ke Media, Satu Usaha Mendidik Masyarakat

Sesungguhnya, medan dakwah itu terbentang luas...jom kita banyakkan drama-drama berunsur tarbiyyah di media. Para penulis pelbagai genre dijemput menyertai bengkel yang jarang-jarang diadakan ini:

Tarikh: 29 Januari 2012
Masa: 8.30 pagi - 5.00 petang
Tempat: Dewan seminar, Masjid Al-Ghufron, Punggiran Taman Tun Dr Ismail
Pengendali Bengkel:
1. Tuan Hj Abu Hassan Morad,penerbit dan pengasas Production House, Layar Media Consult (penerbit drama Hani, Cinta Madinah, Warkah dari Penjara, Angin Rindu Sarajevo dll)
2. Saudari Ummu Hani Abu Hassan, seorang penulis muda berbakat yang telah menghasilkan hampir 10 skrip drama televisyen, antaranya:

1. Cinta Madinah 2 (RTM, 2005)

2. Lara Rindu Mahsuri (TV3, 2008)

3. Nurul Iman (RTM, 2009)

4. Angin Rindu Sarajevo (RTM, 2010)

5. Di Sapa Izrael (Astro Oasis, 2011)

6.Warkah Dari Penjara (TV9, 2011)

7. Drama Bersiri Keimanan Cinta (TV9, 2011)

8. Drama Bersiri Dingin La Venda (tv3, 2011)

9. Cerekarama, Waris Walid (tv3, 2011)

juga seorang novelis dan cerpenis prolifik

Objektif bengkel:
1) Memberi pendedahan kepada peserta tentang teknik penulisan skrip drama terkini
2) Membimbing peserta untuk menghasilkan skrip dari karya kreatif sedia ada, sama ada daripada hasil karya peserta sendiri atau hasil penulisan penulis lain
3) Perkongsian pengalaman dengan penulis skrip drama Keimanan Cinta, Angin Rindu Sarajevo, Warkah dari Penjara dll iaitu saudari Ummu Hani Abu Hassan
4) Pada akhir bengkel, peserta sekurang-kurangnya berjaya menghasilkan satu proposal drama bertema Islami atau berjaya menyiapkan skrip beberapa babak dalam drama.

Bayaran: RM 200 (bekerja)/ RM 180.00 (pelajar)
Yuran termasuklah bahan bengkel, minum pagi dan makan tengah hari. Sijil penyertaan disediakan. Kepada peserta yang mendaftar secara berkumpulan 5 orang, peserta kelima tidak dikenakan sebarang bayaran.

Berminat? Daftar segera melalui sms ke 012-3687172 (Arash) atau 012-6615745(wan am) dengan menyertakan nama penuh, nombor kad pengenalan, kategori (bekerja atau pelajar) dan alamat e-mel.

Tarikh tutup pendaftaran ialah pada 20 Januari 2012. Siapa cepat dia dapat! Penyertaan terhad kepada 20 orang sahaja.

Thursday, June 2, 2011

7 Years of Loves, Laughter, Tears, Turbulences and We are Getting Stronger and Stronger


7 years of sharing everything...
The pillow and the bed..
The shelter and the shed..
The laughter and the tears..
The spirit and the fear...
The ups and downs..
The smiles and the frowns..

7 solid years...
is not a short journey..
and we walk hand in hand..
down the alley..
and passing the valley..
of life..
with never ending prayer
and the value that we share..

sometimes, when we pass through darkness..
there's always light at the end of the tunnel..
though we refuse to believe life is a gamble..
as long as we stay tough..
everything that we have is enough..
neither stormy nor rainy nights..
would end this journey insight..

loyalty is the word of love,
sincerity is the word of noble,
trustworthy is the word of value,
All blend up to be one thing...
A F F E C T I O N!

Happy 7th Anniversary to my dearest hubby from the bottom of my heart..
3rd of June 2004 - 3rd of June 2011

Monday, May 23, 2011

Jadikan daku seperti dirinya Ya Allah! : Tribute to Allahyarhamah Ibunda Yoyoh Yusrah



Saat semangat hampir tiris mengenangkan kelelahan menguruskan keluarga, bergelumang dengan buku-buku dan jurnal akademik, bergulat dengan tugasan di sekolah dan program-program dakwah, teringat kehebatan seorang ukhtie ini..yang tidak pernah surut semangat dan penghayatannya...sayangnya, dia sudah kembali mengadap Kekasihnya yang abadi...dijemput Allah pulang dalam perjalanan hendak menghadiri konvokesyen anaknya...dibandingkan dengan diriku yang kerdil, aku terlalu kecil Ya Allah...

Anak-anakku cuma 3 orang, sedangkan ukhtie ini melahirkan 13 orang jundullah yang hebat...seorang ibu yang tidak pernah punyai pembantu, seorang isteri yang tabah dan sentiasa optimis dengan kerja dakwah..di medan masyarakat beliau adalah anggota dewan parlimen mewakili parti PKS..pernahkah beliau mengeluh? tak pernah sama sekali...malah ukhtie ini merasakan dirinya terlalu kerdil dibandingkan dengan wanita2 Palestine yang mampu melahirkan dan membesarkan lebih ramai anak2 pewaris perjuangan walaupun dalam keadaan negara sedang bergolak..ukhtie ini hafal sehingga 20 juzuk Quran, tetapi masih terasa diri jauh terkebelakang daripada wanita2 Palestin yang rata-ratanya adalah hafidzah 30 juzuk Quran...

Di saat diri kelelahan melayan keletah anak-anak yang sedang membesar, diri disapa semangat ketika mengingatkan pesanan ukhtie ini bahawa kita sebenarnya sedang berhadapan dengan pewaris perjuangan dakwah...bersabarlah..bersabarlah...malah, tanggapan optimis ukhtie ini terhadap perkahwinan dalam dakwah membuatkan diri menepis tanggapan negatif yang menyalahkan perkahwinan pada awal usia...katanya,

"Berbicara mengenai visi pernikahan, visi pernikahan itu adalah visi da'wah. Sehingga apabila visi pernikahan telah menjadi visi da'wah, apapun masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga kita, masalah itu tidaklah terlalu besar bila dibandingkan dengan masalah umat. Maka keluarga itu tidak akan memperumit masalah-masalah kecil.”

“Bagaimana dengan menunda pernikahan?”

“Ternyata apabila menunda pernikahan, maka akan menunda kelahiran dan kebangkitan umat, menunda pernikahan akan menghambat pertumbuhan atau penambahan umat-umat yang berkualitas. Bukankah Rasul senang dengan umat yang banyak dan berkualitas. Dan bukankah kita rindu dengan lahirnya kembali kepemimpinan Islam dan Islam menjadi soko guru seluruh alam ?”

UKhtie ini juga sering mengingatkan para wanita supaya menjaga pemakanan kerana katanya,

"Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib

Siapa kata kelelahan menguruskan anak-anak kecil menghalang diri daripada bangun beribadah pada malam hari? Jika anak kecil sering menangis kerana takut ditinggalkan ibu yang bangun bertahajjud? Apa kata ukhtie ini?

“Insya Allah masih bisa ukhti…Yang namanya bayi, ya tugasnya memang nangis. Malah kita khawatir kalau dia tidak bisa menangis tapi anteng terus. Nah, anti bisa siapkan bayi dulu dengan memmbersihkan dari najis, terus dipasang pampers, lalu menyempatkan diri wudhu sebentar. Saatnya sholat, gelarlah kasur kecil di samping sajadah kita dan taruh bayi di situ. Kalau dia menangis, jangan panik dulu, tetap teruskan sholat. Tapi kalau terlihat tanda-tanda nangisnya tak mau berhenti, gendonglah dia sambil sholat. Insya Allah dalam dekapan si ibu, dia akan tenang kembali. Sekaligus ini memberikan tarbiyah ruhaniyah padanya, sejak kecil sudah merasakan dan menyaksikan ibunya selalu bangun untuk sholat lail di sepertiga malam”. Masya Allah! Luar biasa sekali!

Aku berazam mencontohinya ya Allah..bangun bertahajjud untuk setiap anak-anakku..dan kurniakan dirinya pahala jariah ini...kerana dia menjadi sumber inspirasiku...

Beberapa hari sebelum dijemput pulang menghadap Ilahi, ukhtie ini mengirimkan sms berikut terhadap temannya:

“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, Khadijah Al-Qubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah yang dibela Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa) dan qawwahmahnya (rajin sholat malam)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedang aku… ehm, 500 juga belum. Atau dengan Ummu Sulaim yang shabirah (penyabar). Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad. Atau dengan siapa ya Allah? Tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di Taman Firdaus-Mu”.

Sungguh dia sudah terasa ajalnya hampir tiba...

Mulianya dia ya Allah...ganjari dia dengan segala rahmat antara rahmat atas segala kebajikan yang pernah disumbangkannya...hari ini kita kehilangan seorang Ukhtie bernama Yoyoh Yusrah...semoga pada masa akan datang, kita mampu lahirkan ribuan akhwat sepertinya sebagai penerus perjuangan dakwah...akan merindui setiap langkah perjalanannya...

Al-Fatihah (Ibunda Yoyoh kembali ke Rahmatullah pada 21 Mei 2011 yang lalu kerana terlibat dalam satu kemalangan)

Saturday, May 21, 2011

A motherly hug and blessings...

Used to be a poem writer, reciter and lover,long ago...when I was a Convent's girl more than 15 years ago...so long, but i believe the skill is still there in me..just need some polishing..well, just wanna share a simple poem that I wrote two weeks ago for a special person that was sent along with a basket of flowers a few days before Mother's Day...

Mother,

There's one sad truth in life I've found
While journeying east and west
The only folks we really wound
Are those we love the best
We flatter those we scarcely know
We please the fleeting guest
And deal full many a thoughtless blow
To those who love us best

Dear mother,

What have I done?
To hurt that beautiful heart of yours
And let you shed all of those tears
that rolling down your pretty face
Just because I misunderstood
The motherly sigh and gaze you have ever put

Dear mother,
Hurting you means hurting me more,
And the suffering stays like an open sore
So agonizing and painful though
Turns my days into darkness and sorrow

But mother,
I do believe in the tender place
That lies hidden in a mother's heart
that may forgive and hold a space
like a shelter and a shading hut
that will keep me away
from rain, and thunder and snow and heat

I'm so sorry mother...
for hurting you all this while
hope this flowers will bring you smiles
And do accept this sincere apology
from your sincere daughter who is guilty

This coming weekend is your day mother...
The world's celebrating mother's day
And let me be the first to say
Happy Mother's Day my dearest dear!

With lots of loves

Friday, April 29, 2011

Sudahkah anda bersedia menghadapi semua ini? Bagaimanakah malam pertama anda di....



satu dokumentari yg cemerlang mengenai kematian..

Tuesday, April 26, 2011

4 Orang Lelaki Yang Ditarik Wanita Ke Neraka..

Seseorang wanita itu apabila di yaumal alkhirat akan menarik empat golongan lelaki bersamanya ke dalam neraka.

Artikel ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya iaitu supaya kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama serta berwaspada akan tanggung-jawab yang dipikul!

1. Ayahnya

Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat.....tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat,memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram, apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya.....jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM ...tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam,bila ibu membuat kemungkaran pengumpat,mengata, memutuskan silaturrahim dan sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.


Read more at: 4 Orang Lelaki Yang Ditarik Wanita Ke Neraka.. http://sepaku.net/nur-addin/43494-4-orang-lelaki-yang-ditarik-wanita-ke-neraka.html#ixzz1KcSPvxGz

Sunday, April 24, 2011

Pengadu domba, si pemecah -belah dan batu api...apa kata Al-Quran tentang mereka?

Apabila berlaku perselisihan antara dua pihak, maka janganlah ditambah lagi kerosakan yang ada dengan menjadi pengapi atau pengipas. Sebaliknya, berusahalah menjadi pendamai kepada perselisihan tersebut. Jika kita menjadi pengadu domba yang menambah buruk lagi keadaan, bimbang diri hilang kelayakan untuk menjejaki syurga Allah..apatah lagi sekiranya perselisihan itu melibatkan khalayak keluarga sendiri. Sukakah melihat perpecahan dalam keluarga? Sukakah melihat kedua-dua pihak terus bermasam muka atau bertelagah? Sekiranya tidak mampu menjadi pemulih keadaan, adalah lebih baik berdiam diri dan berdoa supaya keadaan pulih seperti sedia kala. Bukan dengan mengipas atau memanaskan hati mana-mana pihak yang terbabit.Berikut adalah petikan hadis dan ayat Quran yang mencela kelakuan si pengadu domba. Harap dimanfaatkan..

Pengadu Domba Tidak Masuk Surga

Hudzaifah bin Al-Yaman radhiallahu anhuma berkata: Saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ
“Tidak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba.” (HR. Muslim no. 105)
Maksudnya: Tidak akan masuk surga pertama kali bersama dengan orang-orang yang masuk, melainkan dia akan disucikan dulu di neraka.
Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu anhuma dia berkata:

مَرَّ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى قَبْرَيْنِ فَقَالَ أَمَا إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ وَأَمَّا الْآخَرُ فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ قَالَ فَدَعَا بِعَسِيبٍ رَطْبٍ فَشَقَّهُ بِاثْنَيْنِ ثُمَّ غَرَسَ عَلَى هَذَا وَاحِدًا وَعَلَى هَذَا وَاحِدًا ثُمَّ قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati dua kuburan, lalu beliau bersabda, “Ketahuilah, sesungguhnya kedua penghuni kubur ini sedang disiksa. Dan mereka berdua disiksa bukan karena sesuatu yang besar. Adapun salah seorang di antara mereka disiksa karena suka mengadu-domba sedangkan yang lainnya disiksa karena tidak menjaga dirinya dari (percikan) kencingnya.” Kemudian beliau meminta pelepah kurma basah, lalu membelahnya menjadi dua. Kemudian beliau menanam salah satunya pada kubur yang pertama dan yang satu lagi pada kubur yang kedua. Kemudian beliau bersabda, “Semoga siksa keduanya diringankan selama kedua pelepah ini belum kering.” (HR. Al-Bukhari no. 6055 dan Muslim no. 292)

Penjelasan ringkas:

Namimah atau adu domba adalah perbuatan menukil ucapan sebagian orang lalu membawanya kepada sebagian orang lainnya dengan tujuan untuk merusak hubungan baik di antara kedua golongan tersebut. Ini merupakan amalan yang sangat tercela, Allah Ta’ala sendiri yang langsung mencelanya dan melarang kaum muslimin untuk mendengarkan celaannya. Allah Ta’ala berfirman yang artinya, “Dan janganlah kamu mengikuti setiap orang yang banyak bersumpah lagi hina, yang banyak mencela, yang kesana kemari mengadu domba, yang banyak menghalangi perbuatan baik, yang melampaui batas, lagi banyak dosa.” (QS. Al-Qalam: 10-12)

Namimah termasuk dari dosa-dosa besar, karenanya Nabi shallallahu alaihi wasallam mengabarkan bahwa di antara amalan yang paling banyak menyebabkan seseorang disiksa dalam kuburnya adalah karena dia melakukan namimah di muka bumi ini. Adapun maksud kalimat ‘disiksa bukan karena sesuatu yang besar’ dalam hadits Ibnu Abbas di atas, maka itu bukan berarti kedua amalan itu bukanlah dosa besar. Akan tetapi yang dimaksud adalah bahwa kedua amalan itu kecil atau enteng di mata mereka berdua atau di mata banyak manusia, akan tetapi sebenarnya kedua amalan ini sangat besar dosanya di mata Allah Ta’ala. Ini dipertegan oleh hadits Hudzifah di atas yang menyebutkan secara tegas bahwa pelaku namimah tidak akan masuk surga.

Adapun berkenaan dengan hadits Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu di atas, maka Ibnu Abdil Barr telah menyebutkan dari Yahya bin Abi Katsir bahwa beliau berkata, “Dalam sekejap, pelaku adu domba dan kedustaan bisa menimbulkan kerusakan dengan kerusakan yang tidak bisa ditimbulkan oleh penyihir dalam satu tahun.”

Abu Al-Khaththab berkata dalam Uyun As-Sa`il, “Di antara bentuk sihir, mengadakan adu domba dan merusak hubungan di antara manusia.”

Alasan namimah disamakan dengan sihir, karena kedua amalan ini bisa mengadakan kerusakan di tengah-tengah manusia secara cepat, tersembunyi, dan disertai dengan makar atau tipu daya. Dari sisi inilah para ulama menyamakan keduanya, bukan dari sisi hukuman bagi pelakunya. Karena sudah dimaklumi bahwa pelaku sihir adalah kafir sementara pelaku namimah masih seorang muslim walaupun dia berbuat dosa yang sangat besar.

Diambil dari: http://al-atsariyyah.com/pengadu-domba-tidak-masuk-surga.html

Saturday, April 23, 2011

Dia Ibarat Tikus Membaiki Labu

Entah kenapa orang muda itu menyelit dan cuba menyibuk dengan 'konflik dalam cawan' yang sedang berlaku. Entah apakah niat dalam dirinya? Atau mungkin dia cuba-cuba hendak menjadi penyelamat keadaan? Atau mungkin juga menjadi pembela yang konon-kononnya sangat prihatin dan berjiwa halus?

Hakikatnya, dia tidak ubah seperti tikus yang membaiki labu...semakin dibaiki semakin teruk kerosakan yang berlaku...dia ibarat si bendul yang menyiram minyak pada api yang sedang menyala..lagi memarakkan keadaan..merosakkan situasi dan menutup jalan perdamaian..

Siapakah dia untuk masuk campur? dan cuba pula memberi teguran dengan cara yang cukup tidak berhimmah..tiada kebijaksanaan...malah menambahkan lagi kerosakan..

Wahai orang muda,
Usahlah kamu menjadi duri dalam daging..menjadi penambah segala kerosakan dan membunuh pintu-pintu perdamaian..kamu terlalu muda untuk memahami semua ini..sedangkan kamu sendiri sering berkonflik dengan rakan-rakanmu sendiri tanpa sebab yang munasabah atau kerana sebab yang terlalu remeh..juga kadangkala berkonflik dengan diri sendiri.. tidakkah kamu sedar itu orang muda? bagaimana pula kamu bisa mencampuri urusan yang lebih rumit dari hubungan antara kawan dengan kawan?

Jika kamu tidak mampu menjadi pendamai atau penyejuk hati yang sedang kepanasan, eloklah kamu berdiam diri sahaja. jangan pula menjadi pengipas yang mengapi-apikan keadaan..kelak diri kamu juga yang menuju kehancuran. dibenci dan dijauhi orang.

Mungkin yang terbaik ialah mendoakan supaya kamu juga merasai pengalaman ini pada masa hadapan supaya kamu akhirnya faham..dan tidak sewenang-wenangnya bertingkahlaku seumpama tikus membaiki labu atau seumpama kera mendapat bunga...

semoga kamu diampuni Allah atas kerosakan yang telah kamu lakukan ini..sungguh kasihan diri kamu itu orang muda..

nota: buat sementara ini kamu, orang muda di'block' dari sebarang medium perhubungan..jadi anggap sajalah apa saja yang kamu cuba sampaikan tertolak dan tidak sampai kepada orang yang ditargetkan. Jadi, jangan buang masa dan jaga saja urusan diri kamu sendiri

Friday, February 18, 2011

Untuk seseorang yang cukup kukasihi..


Kak Yang n Yoi sewaktu di rumah Wan dan Tuk Cik di Rembau



Beza umur kami cuma setahun 2 bulan...terlalu rapat jarak usia itu...kami membesar seiiringan...satu sekolah sepanjang sekolah rendah (SRK Convent, Seremban) dan satu rumpun sekolah menengah (Kak Yang di SMAP Kajang, aku di SMAP Labu)...sikap penyayangnya dan prihatinnya sebagai seorang kakak jelas tergambar sejak kecil lagi. Aku masih ingat, satu petang semasa dalam darjah tiga (aku bersekolah sesi petang dan Kak Yang di sesi pagi), seseorang datang ke kelasku, meminta izin daripada guru kelas untuk bertemu aku. Rupa-rupanya Kak Yang sudah menunggu di luar kelas. Diserahkan sekeping not seringgit, buat belanja katanya. Kak Yang 'stay back' hari itu untuk latihan sukan. Selalu juga dia datang menghantar bekalan makanan yang disediakan sendiri olehnya...Ketika itu usianya baru 10 tahun.....dalam darjah 4...too young but with strong sense of responsibility..

Saat-saat persekolahan peringkat menengah, kami berdua sama-sama di SBP...jauh dari keluarga yang berada nun di utara tanah air...aku di Nilai, Negeri Sembilan dan Kak Yang di Kajang, Selangor...adakalanya, ketika balik bercuti di kampung, kami bertemu di Puduraya sebelum bas bertolak..solat bersama-sama, kemudian berpisah kerana masing-masing menaiki bas ekspres yang berlainan...7 jam kemudian, kami bertemu semula di stesen bas Kangar...Sekiranya cuti bulanan kami tidak sama, Kak Yang akan datang melawat aku di asrama dengan sedikit buah tangan yang dibeli dengan duit poketnya sendiri. Jika cuti bulanan kami bertembung, rumah Wan di Rembau selalu jadi 'port' kami melepak...malam Sabtu ke 'lelong' (pasar malam) dan tengah hari Ahad masing-masing bergerak pulang ke sekolah masing-masing..kami akan berjalan kaki ke pekan Rembau bersama-sama untuk menaiki bas ke Seremban. Di Seremban, kami berpisah..aku ke Nilai dan Kak Yang ke Kajang.. Ketika dia berada di matriks pun Kak Yang pernah datang menaiki motorsikal dari Serdang ke Nilai untuk melawat aku yang ketika itu sedang menghadapi SPM.

Cepat sungguh masa berlalu...aku di ambang perkahwinan sedangkan Kak Yang ketika itu bertungkus-lumus menghadapi tahun akhir kursus perubatan...sempat lagi Kak Yang menghabiskan masa membuat bunga telur dan menjahitkan cadar untuk bilik pengantinku...Kak Yang bersengkang mata demi hari bersejarahku...sedangkan peperiksaan akhirnya amat penting untuk dia bergelar doktor! Kerana seorang adik..Kak Yang ketepikan semua kepentingan dirinya..

Aku melahirkan bayi sulungku di HUKM, Kak Yang ketika itu di Hospital Melaka menjalani housemanship...bergegas Kak Yang datang dari Melaka untuk menyambut kelahiran anak buah pertamanya...walaupun waktu senggang houseman terlalu terhad...

Dan kini, ketika kesihatanku semakin terjejas atas pelbagai faktor yang tak perlu aku sebutkan di sini, Kak Yang jugalah yang sudi berada di sisi menghulurkan bantuan semampu mungkin...merawat aku tanpa jemu...memperkenalkan aku kepada pakar-pakar yang berkenaan dan memberi semangat yang tidak pernah putus (ketika aku menghadapi masalah dengan vocal cord)..

Ya Allah, aku bersyukur dikurniakan seorang kakak dan juga sahabat seistimewa Kak Yang...berkatilah kehidupannya YA Allah...permudahkan laluan hidupnya untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang ophtalmologist...dia adalah kebanggaan kami sekeluarga...ganjarilah dia dengan kebajikan yang berganda dari apa jua kebajikan yang dilakukannya untuk kami...dan tempatkan kakakku ini dalam kalangan kekasihMu ya Allah...

Selamat Ulangtahun Kak Yangku sayang!
19 Februari 1980

Monday, February 14, 2011

Dia yang dirindui...

Rasulullah...
Andai tuan berkunjung ke rumah-rumah kami kala ini
Pastilah tuan kehairanan
Golongan laki-laki kami sering lemah
Bila bangun menyahut seruan Allah
Solat jemaah jarang dilazimi
Solat di awal waktu
sering tak tentu
bibir-bibir mereka mengaku
cinta dan kasihkan mu
namun melanggar ajaranmu tak pernah silu

Rasulullah..
Golongan wanita-wanita kami pula
Cinta dunia takut mati
Mahu seronok, cantik dan dipuja puji
Rasa malu hilang ke mana
Bahkan bangga bergelumang dosa
Dicanang-canang pula di sini sana
Kehebatan diri yang dipinjam sementara

Rasulullah..
Anak-anak kami lesu
Letih berhibur bergulat nista
Entah diingat entah dilupa
Kesusahan tuan menyebar agama
Agar dinullah jadi cahaya
dalam kalbu-kalbu kami
Entah diingat entah dilupa
Darah tuan dan sahabat menitis laju
Tiapkali ghazwah menyapa waktu
Demi pastikan cahaya ISLAM itu tegak
Harumnya terserak
segenap pelusuk maya

Rasulullah..
Maafkan kami
Sentiasa lupa
Sedangkan kami sentiasa ada
dalam hatimu walaupun ketika maut menyapa..

Rasulullah...
Maafkan kami..
Sering hanyut
Layakkah kami menghirup syafaat tuan..
Tika mentari sejengkal cuma
dari ubun-ubun kepala kami...

Kami merinduimu duhai Kekasih Allah...
Salam Maulidur Rasul 1432

Saturday, January 29, 2011

You Decide for Them or You HELP Them to Decide???

Every child ventures the world at their own pace. Some may demonstrate a speed progress in talking, some may show skill in physical activities, others may find it easy to adapt with new people and etc...we, as parents should not set limitation to a child achievement from one dimension only.. typical parents, especially Malaysian parents always direct their focus to academic achievement of a child. The child is said to be intelligent if he/she manage to collect a string of A's in exam...The child is good to them if he/she gets good grades in school or college...but how many parents discover other talent in the child beside the good performance from academic perspective? How many parents reward a child if he/she shows good courtesy to the elderly people? How many parents praise a child if he/she willingly shares her /his portion of meal treat with other siblings? Whether you notice it or not, we always measure the level of intelligence from one narrow perspective, the mental. We neglect the importance of being intelligent from emotional, psychological, spiritual and physical perspectives.

Howard Gardner, a professor in psychology has identified the following distinct types of intelligence in his Multiple Intelligences Theory ("MI Theory"). The seven intelligences included:

1. Linguistic Children with this kind of intelligence enjoy writing, reading, telling stories or doing crossword puzzles.
2. Logical-Mathematical Children with lots of logical intelligence are interested in patterns, categories and relationships. They are drawn to arithmetic problems, strategy games and experiments.
3. Bodily-Kinesthetic These kids process knowledge through bodily sensations. They are often athletic, dancers or good at crafts such as sewing or woodworking.
4. Spatial- These children think in images and pictures. They may be fascinated with mazes or jigsaw puzzles, or spend free time drawing, building with Leggos or daydreaming.
5. Musical- Musical children are always singing or drumming to themselves. They are usually quite aware of sounds others may miss. These kids are often discriminating listeners.
6. Interpersonal- Children who are leaders among their peers, who are good at communicating and who seem to understand others' feelings and motives possess interpersonal intelligence.
7. Intrapersonal -These children may be shy. They are very aware of their own feelings and are self-motivated.

MI Theory teaches parents and educators to look for signs of innate precociousness in children and then to help develop them.

As parents, it is not fair to compare your children abilities with yours or with his/her other siblings'. Each child is special. Each child is highly potential in their own way. Our job is not to decide for the life of our children but to help them to become who they are supposed to be not what we think they should be!

Every year after the PMR result is released the usual popular problem faced by my students is - confuse to select the right package of subjects for their form 4. These students almost torn between conflicts of doing the things that they like or taking the subjects that their parents prefer. It is so common to hear statement such as 'i want to be a fashion designer but my mum wants me to be a doctor' or 'i hate add math, i want to be a businessman, why should i take science package?'

Which type of parents are you? Do you decide for your child's future? or you HELP them to choose what they want to become? I would like to suggest go and look for this book 'Frames of Mind' by Howard Gardner...digest the content and believe me, you will see magics in each child of yours...let them venture their potential an achieve the highest in life - the self-actualization on their on pace..

Gejala buang bayi atau penyakit ZINA????


Satu liputan dalam the Star dua hari lepas mendedahkan 8% daripada lelaki di Malaysia menjadi pelanggan tetap pada perkhidmatan seks yang sekarang ini diiklankan dengan mudah di internet...order saja nasi lemak (pelacur melayu), tom yam (siam), char kuew teow (cina) atau tosai (india). berhati2 sikit kalau terdengar istilah2 ini digunakan oleh kawan2 anda di kolej! paling membimbangkan tren melanggani pekerja seks ini telah mula tersebar di IPT seluruh negara. Kalau dulu golongan Mahasiswa pernah dikutuk kerana menghabiskan wang pinjaman dan biasiswa untuk membeli handphone mahal, membelanjakan wang pinjaman/biasiswa secara mewah untuk membeli pakaian berjenama dan sebagainya, sekarang ini, jangan terkejut kalau ada yang sanggup menggunakan wang biasiswa/pinjaman untuk melanggan pekerja seks! Masyarakat semakin rosak!

Di sana sini orang memperkatakan gejala buang anak. Setiap hari pasti ada berita yang tidak enak itu dalam akhbar. Maka, tampillah pelbagai pihak mencadangkan itu ini untuk menangani isu buang anak. Pendidikan seks, baby hatch, rumah perlindungan remaja hamil, sekolah khas remaja hamil dll antara 'solution' yang dicadangkan dan ada juga yang telah dilaksanakan. Isu ini tak pernah nampak akan surut malah makin parah pula walaupun banyak cara telah dilaksanakan untuk menanganinya.

Masalahnya di sini, buang anak itu bukannya gejala tapi lebih kepada manifestasi kegagalan sistem pendidikan konvensional negara! Manifestasi kepada kegagalan menyekang perbuatan ZINA! Formulanya senang saja. Peningkatan perbuatan zina berkolerasi dengan peningkatan kes buang anak. Maksudnya, kalau sifar zina, maka sifarlah kes pembuangan bayi. Melainkan ada faktor-faktor melibatkan kecelaruan mental atau GILA!

Perangi ZINA dengan bersungguh-sungguh kerana penyakit sosial ini adalah punca kepada pelbagai masalah dalam masyarakat! Ajarkan anak2 lelaki supaya menundukkan pandangan, menjaga nafsu dan kemaluan mereka dan didik anak-anak perempuan supaya memelihara sifat malu mereka!

Orang pertama yang akan disoal Allah tentang kepincangan yang berlaku dalam masyarakat ini ialah PEMIMPIN PERTAMA dalam negara. Sudah bersediakah anda membela diri di hadapan Al-HAqq kelak? cukupkah hujah anda untuk menyelamatkan diri? Jika ditanya apakah usaha anda untuk mengelakkan berleluasanya zina, bolehkah dijawab dengan formula transformasi ekonomi? Penting sangatkah meningkatkan pendapatan per kapita rakyat berbanding memperbaiki kelompongan iman rakyat?

Anda sendiri tahu jawapannya, kan?