Monday, October 8, 2007

LAILATUL-QADR...mungkinkah aku menemuinya..dan biarkannya berlalu...


Entah mengapa malam 25 Ramadhan yang lalu, suasananya luar biasa tenang...tiada angin, tetapi tidak pula panas...usai menidurkan buah hatiku yang dua orang itu sempat pula berdialog dengan suami tercinta..."Kata orang, keadaan langit ketika lailatul qadr tidak berbintang dan tidak pula berawan (mungkinkah, sayap-sayap para malaikat menutupi ruang langit sehingga terlindung segala butiran bintang dan awan?), tidak berangin dan tidak pula panas..." Seperti biasa suamiku sekadar diam...
4.00 pagi. Terjaga dari tidur aku terus ke dapur menyediakan makanan untuk bersahur...sempat pula mengejutkan suami bangun berqiamulaill..sementara menunggu waktu menghampiri imsak (sunnah mentakhirkan sahur), aku lelapkan mata....aku biarkan habibiku berseorangan qiam di bilik solat...maka berlalulah malam 25 Ramadhanku tanpa ada apa-apa yang luar biasa...
Esoknya...sebaik pulang dari mesyuarat Lembaga Pusat Pendidikan Al-Amin, suamiku memberitahu,"Ramai ikhwah cakap malam tadi lailatul-qadr"...lantas kusambut,"Tak mustahil, sebab tengoklah matahari hari ni, redup dan tak terik macam selalu...."
Hari ini, aku terjumpa potongan hadis dan satu petua yang disusun oleh Imam Al-Ghazali tentang Lailatulqadr yang ingin aku kongsikan...
Dari Ubai ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Pagi hari dari malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar seperti bejana dari tembaga sampai tinggi.” (HR. Muslim)
(Hadis ni congruent dengan keadaan siang selepas lailatul-qadr yang aku alami)

Dari Ibnu ‘Abbas, ia berkata, bersabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam: “Lailatul Qadar adalah malam yang tenang, cerah, tidak panas dan tidak dingin, matahari terbit di pagi harinya lemah dan berwarna merah.” (HR. Ath-Thayalisi, Ibnu Khuzaimah, dan Al-Bazzar, sanadnya hasan. Lihat Shifat Shaum An-Nabi, Asy-Syaikh Ali Hasan, hal. 90)


PETUA MENGENAL MALAM LAILATULQADAR

Petua ini disusun oleh Iman Al Ghazali Rahmatullah alaih.......
Jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Ahad atau Rabu - malam ke 29 Lailatulqadarnya
Jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Isnin - malam ke 21 Lailatulqadarnya
Jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Selasa atau Jumaat - malam ke 27 Lailatulqadarnya
Jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Khamis - malam ke 25 Lailatulqadarnya
Jika 1 Ramadhan jatuh pada hari Sabtu - malam ke 23 Lailatulqadarnya
Bukankah, pada tahun ini, 1 Ramadhan jatuh pada hari Khamis....Betullah, malam 25 Ramadhan lepas, adalah Lailatul Qadr! Ruginya diri...cuma aku harapkan habibiku tak lupa mendoakanku dan kedua-dua zuriatnya dalam munajat qiamnya yang panjang...kerana doa pada lailatul qadr itu makbul sekali....Kalau diizinkan aku bertemu Ramadhan pada tahun depan, takkan aku lepaskan peluang ini berlalu begitu sahaja...






No comments: